Konsep:
Memanasi mobil secara umum adalah usaha untuk mengantar semua parameter operasi mesin ke kondisi ideal sesuai design. Temperatur ruang bakar, oli, metal, temperatur ban, kampas rem, dan interior, etc.
Dinamika
Pada masa awal, sebuah mobil bensin perlu waktu beberapa menit untuk mendapatkan keseimbangan antara temperatur udara luar, campuran bahan bakar yang sudah di set permanen di karburator, naiknya oli mesin dari crank case ke head, dan naiknya temperatur oli mineral agar viskositas (keencerannya pas sesuai design), juga pemuaian yang merata antara piston vs dinding silinder vs rod dan case karena materialnya memiliki koefisien muai yang cukup jauh berbeda. Mesin diesel pun demikian, di tambah dengan pemanasan fuel oleh heater.
Era sekarang, ilmu metalurgi sudah sangat maju. Bahan mesin sudah alloy, bukan lagi besi/baja. Koefisien muainya bisa didesign sesuai kebutuhan. EFI & ECU memungkinkan mesin mengatur seberapa banyak bensin-udara harus di bakar di pagi hari dan di siang hari. Hi-pressure fuel pump pun secara instan menaikkan temperatur solar ketika di pompa ke common rail. Oli pun sudah multi grade dan bahkan sintetis. Bisa dibuat pintar, nggak peduli panas dingin tetap bisa melumasi. Bukaan valve juga sudah variable, bisa disesuaikan kondisi operasi mesin. Pengapian sudah bukan mekanis lagi, tapi elektrik, tidak tergantung temperatur platina dan pelatuknya.
Semua kecanggihan itu membuat teknik memanasi mesin bisa dipermudah, karena sistem operasi mobil sudah variable.
Rekomendasi :
A. Untuk Mobil Secara umum
- Hidupkan mesin.
- Tunggu sekitar 30 detik atau sampai terdengar kipas radiator hidup (ini artinya mesin sudah hangat). Dan 30 detik adalah DURASI YANG PAS UNTUK BERDOA.
- Jalankan mobil secara halus (dibawah 3000 rpm) untuk beberapa saat. Ketika jalan halus ini, hal-hal berikut akan “hangat dan siap menjalankan tugas” :
- Temperatur ruang bakar
- Metal mesin & transmisi
- Kampas rem
- Ban
- Oli mesin & transmisi
- Pengemudinya juga.
- Setelah jarum penunnjuk temperatur mencapai tengah-tengah, atau kurang dikit juga nggak apa-apa, silakan bejek habis.
B. Untuk Pajero Sport Manual : Sama dengan mobil secara umum, namun rpm di langkah nomer 3 cukup sampai 2000 saja. Ini karena falsafah 40% of operating range. Rpm maksimumnya kan 4500.
Perlu Untuk Diketahui :
- Memanasi mobil dengan cara menghidupkannya selama 5 atau 10 menit stasioner, itu berarti kita memperlama proses pemanasan. Artinya, semakin lama periode mesin beroperasi pada suhu di bawah ideal, sehingga efisiensi rendah, sehingga lebih banyak fuel jadi karbon (= kerak)
- Menggeber geber mesin ketika memanasi berarti memberikan panas mendadak di kepala silinder sementara bodi silinder belum apa-apa.
- Langsung tancap gas setelah menggeber mesin berarti memberikan beban berlebih pada transmisi dan ban padahal kondisi mereka belum siap.
- Memanasi mobil dalam keadaan berhenti, dengan cara idle ataupun di geber, mau selama apapun, 10 menit, setengah jam, tidak akan membantu sama sekali dalam hal mempersiapkan transmisi (oli &metal) dan sistem pengereman untuk siap berfungsi.
- Memanasi mobil di pagi hari lebih dari 1 menit juga akan mengganggu tetangga .. apalagi jika pake model meraung raung 🙂
Sangat membantu pak! Sukses selalu
Thnks untuk infonya. Selama ini masih terikut cara lama dgn memanaskan mobil secara station selama beberapa menit (umumnya penunjuk suhu bergerak naik diatas cool), padahal cukup beberapa detik saja staion lalu sambil berjalan pelan beberapa saat.