SPORTKU.COM – Setelah artikel “Pajero Sport Untuk Speed Offroad : Awal Sebuah Ide Gila”, tulisan pertama dari tujuh seri tulisan, kali ini Andhi Satria mengulas proses pemasangan dan penguatan sasis. Proses tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Pemasangan Roll-Bar Utama
- Pemasangan Roll-Bar Bagian Depan
- Pemasangan Roll-Bar Bagian Belakang
Pada dasarnya roll-bar bagian depan memiliki dua fungsi utama, yaitu menjadi ‘pegangan’ untuk fender roda kiri dan kanan, pegangan grille depan, pegangan radiator dan berbagai aksesori lainnya. Fungsi yang kedua adalah sebagai dudukan utama suspensi depan bagian atas.
Roll-bar bagian depan ini dimulai dari dinding antara kabin dengan ruang mesin (fire-wall). Lalu diberi lapisan pelat besi dengan menggunakan baut yang terhubung kepada pelat besi pada bagian dalam kabin. Tujuan utamanya adalah memperkuat dinding pembatas antara ruang mesin dengan ruang kabin. Pada bagian sisi dalam kabin, pelat ini dilas ke pipa yang akan tersambung ke Pilar-A. Sedangkan pada sisi ruang mesin, pelat ini dilas pipa yang akan menjadi roll-bar serta pegangan (mounting bracket) suspensi hingga ke sasis di sisi radiator.
Pemasangan pelat besi sebagai tatakan roll-bar depan
Dikarenakan fungsi roll-bar ini bukan sebagai struktur penguat sasis, maka Dana Karya dari DSS Motorsport yang menggarap mobil ini dapat leluasa membengkokan pipa ini demi mendapatkan jalur yang baik tanpa mengganggu pemasangan aksesori lainnya. Untuk memastikan posisi pegangan suspensi, maka Dana membuat mock-up pegangan suspensi dan berbagai pegangan lainnya sebelum membengkokan pipa tersebut.
Rifat Sungkar, sang pemilik mobil, sering mampir untuk berdiskusi dengan Dana mengenai berbagai aspek teknis. Rupanya, Rifat memiliki referensi pribadi soal brand suspensi yang akan digunakan. Oleh karena itu, pereli dan drifter kawakan ini membutuhkan data tentang ukuran dan spesifkasi suspensi yang dibutuhkan untuk selanjutnya diinformasikan kepada pabrik suspensi tersebut.
Dana Karya dan Rifat Sungkar berdiskusi soal suspensi
Untuk memberikan ruang bermain pada suspensi baru yang memiliki panjang langkah total sebesar 10″ (25cm), serta bodi suspensi yang jauh lebih besar, maka Dana melakukan pemotongan pada fender untuk memberikan ruang yang lebih besar.
Setelah memperbesar tempat untuk coil-over suspensi, Dana melanjutkan proses pembuatan pegangan sementara untuk mounting bagian atas coil-over shocks. Sebelum itu dilakukan, Dana terlebih dahulu mengukur total panjang suspensi saat droop, maupun saat compress.
As roda depan diukur dan digantung dengan kawat untuk memastikan jarak droop
Setelah mendapatkan titik yang diinginkan, Dana kemudian membengkokan pipa sesuai dengan jalur telah ditentukan sebelumnya, untuk mendapatkan titik pegangan suspensi yang diinginkan.
Dana kemudian membuat perkiraan posisi coil-over shocks dengan menggunakan suspensi coil-over shocks merek King Shocks, yang ukurannya kurang lebih sama. Hal itu dilakukan untuk memastikan jarak main serta menghindarkan terjadinya pergesekan antara suspensi dengan komponen lain.
Penggunaan King-Shocks hanya sebagai contoh
Suspensi coil-over shocks depan, di dalam ruang mesin/fender
Setelah melakukan berbagai simulasi posisi suspensi dan memastikan semua komponen bekerja dengan baik tanpa adanya halangan, Dana melakukan pengelasan ulang dengan sistem MIG (Metal Inert Gas). Ia juga memasang coil-over shocks untuk memastikan ruang bermain suspensi, serta sudut main suspensi.
Hasilnya, terlihat roll-bar ini dimulai dari dinding ruang mesin dan berakhir tepat di samping radiator. Roll-bar pada sisi kiri/kanan dinding antara kabin dengan ruang mesin terlihat membelok ke bagian dalam ruang mesin, dengan tujuan memberikan ruang untuk pemasangan suspensi pada roda depan. Pembuatan roll-bar dalam ruang mesin ini gampang-gampang susah, dikarenakan ruangan yang cukup sempit, dan harus memikirkan faktor kemudahan saat melakukan servis suspensi/servis mesin.
Pemasangan roll-bar depan sudah selesai, tapi ada satu pertanyaan mengelitik; suspensi apa yang akan dipakai oleh Rifat Sungkar? Rifat hanya tersenyum mendengarkan pertanyaan tersebut. Ia belum bersedia memberikan jawabannya. Namun Rifat menjelaskan bahwa suspensi yang akan dipakai tersebut sudah cukup dikenal di ajang reli. Menurutnya, suspensi yang ia incar memiliki adjustment untuk high/low speed compression setting, rebound setting dan menggunakan externail oil reservoir yang diberi pressured nitrogen untuk mencegah oil foaming -oli menjadi berbusa karena panas akibat gesekan.
Kira-kira, suspensi apa sih yang digunakan? Tunggu jawabannya pada ulasan tentang “Suspensi, roda, rem dan steering”.
Sumber : http://mobil.sportku.com/berita/profile-modifikasi/modifikasi/modifikasi/19811-pajero-sport-untuk-speed-offroad-pemasangan-rollbar-bagian-depan